Senin, 08 Agustus 2011

Contoh Makalah

MAKALAH  ILMIAH  BERJUDUL
NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
“BAHAYA DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI”

TELAH DIBACA DAN DISETUJUI PADA 5 JANUARI 2011








OLEH
PEMBIMBING,
Hari Aji Al Jatimi, S. Pd.










NARKOBA DI LINGKUNGAN KALANGAN REMAJA
“BAHAYA DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI”



MAKALAH
DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA



OLEH
NAMA: ABDULLAH
KELAS: XI MM 1
NO.INDUK: 9100
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MIRI
SRAGEN
2011











KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas kehendak-Nyalah makalah yang berjudul "Narkoba di Kalangan Remaja- Bahaya dan Solusi Untuk Mengatasi " Dalam penyelesaian laporan ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama pada saat mengumpulkan materi tentang narkoba. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya, karya ilmiah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis menyadari bahwa sebagai seorang penulis pelajar masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif agar laporan ilmiah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.Penulis berharap semoga laporan ilmiah ini benar-benar membuktikan bahwa pelajar dapat lebih berperan serta dalam memberantas narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Semoga laporan ilmiah ini pun bermanfaat bagi bagi kita semua. Amin






                                                                                                                             
Sragen, 5 Januari 2011
                           Penulis


DAFTAR ISI


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
            Narkoba  atau  napza  adalah  bahan  atau  zat  yang  dapat  memengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fsik dan psikologi. Kepanjangan dari napza adalah narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Dewasa ini, dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Akibatnya, seringkali,  kegiatan mereka  sehari-hari  tidak  terkontrol  oleh  orang  tua  dan pihak sekolah. Jika hal tersebut terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya mereka ke dalam dunia narkoba.
            Di kota-kota besar di Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah tidak terbendung lagi. Bandar-bandar narkoba seakan tidak ada lelahnya bergerak meracuni generasi masa depan bangsa. Jelas saja, hal tersebut membuat banyak orang tua merasa khawatir atas perkembangan dan  pertumbuhan  anaknya. Mungkin  saja,  di  rumah mereka  terlihat  biasa-biasa saja. Akan tetapi, bagaimana mereka di luar sana? Sungguh pertanyaan yang sulit.Saat  ini,  banyak  kalangan  remaja,  khususnya,  pelajar  menganggap narkoba itu sebagai musuh mereka. Saat ini, narkoba sudah menjadi perusak generasi muda bangsa. Dengan melihat keadaan seperti ini, banyak orang tua, guru, dan masyarakat merasa takut terhadap masa depan remaja, khususnya pelajar yang ada di Indonesia.
            Penulis yang  juga sebagai pelajar setuju, mulai saat  ini mempunyai keinginan  yang  kuat  untuk memberantas  peredaran  narkoba  yang  ada di  Indonesia.  Oleh  karena  itu,  penulis  akan  meneliti  dan  menulis  hasil penelitian penulis dalam laporan ilmiah ini.
B.  Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  dikemukakan,  penulis  dapat merumuskan  masalah  yang  akan  dibahas  dalam  penelitian  ini.  Masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana  penyalahgunaan  narkoba  dapat  terjadi  pada  kalangan remaja?
2.      Bagaimana  pengaruh  penyalahgunaan  narkoba  terhadap  para remaja?
3.      Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di  kalangan remaja?


C.  Tujuan Penelitian
Penelitian tentang bahaya narkoba ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para remaja. Tujuan penelitian ini adalah
1.      menjelaskan sebab-sebab penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja di Bandung;
2.      menjelaskan pengaruh penyalahgunaan narkoba; dan
3.      menjelaskan upaya atau cara pencegahan penyalahgunaan narkoba.
D.   Metode Penelitian
            Untuk mendapatkan data dan  informasi yang akurat, penulis meng-gunakan metode observasi dan kepustakaan (berpatokan pada referensi). Teknik-teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Teknik Observasi atau Pengamatan Langsung
Pada teknik ini, penulis mengamati langsung untuk meneliti pemakai narkoba pada kalangan remaja di Bandung, khususnya pelajar SMA dan SMK yang mengetahui sejauh mana narkoba telah meracuni dan merusak generasi bangsa pada saat ini.
2.      Teknik Wawancara
Teknik Wawancara dilakukan untuk memeroleh gambaran yang lebih jelas mengenai  masalah  yang  dibahas.  Respondennya  meliputi  pelajar SMA  dan  SMK,  tokoh  masyarakat,  dan  seorang  ahli  badan  narkotika karena menurut penulis mereka sangat mengerti tentang masalah ini.


BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A.  Narkotika
Menurut UU RI No 22/1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi  sampai menghilangkan  rasa  nyeri,  dan  dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri atas 3 golongan.
1.      Golongan I:  narkotika  yang  hanya  dapat  digunakan  untuk  tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta  berpotensi  tinggi  mengakibatkan  ketergantungan.  Contoh: heroin, kokain, ganja.
2.      Golongan II: narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi untuk tujuan pengembangan  ilmu  pengetahuan  serta  mempunyai  potensi  tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfn, petidin.
3.      Golongan III: narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai  potensi  ringan mengakibatkan  ketergantungan.  Contoh: codein.
B.  Penyalahgunaan Narkoba
Di dalam masyarakat, narkoba yang sering disalahgunakan adalah sebagai berikut.
1.      Opiada, yang terdiri atas:
Opiada alamiah (Opiat): morfn, opium, codein.
2.      Opiada semisintetik: heroin, putauw, hidromorfn.
3.      Opiada sintetik: metadon."Nama jalanan" dari Putauw: ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
4.      Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut."Nama jalanan": koka, coke, happydust, chalie, srepet, snow/salju.
5.      Kanabis"Nama jalanan": cimeng, ganja, gelek, hasish. marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
6.         Amphetamine"Nama jalanan": seed, meth, crystal, whiz.Ada  yang  berbentuk  bubuk  berwarna  putih  dan  keabuan;  ada  yang berbentuk tablet.
7.      LSD (Lysergic Acid).Termasuk golongan halusinogen."Nama jalanan": acid, trips, tabs, tolas.Bentuk biasa didapatkan dalam bentuk  kertas berukuran  kotak  kecil sebesar seperempat atau perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
8.      Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin):Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur)."Nama jalanan": Benzodiazepin, BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.Digunakan  di  bidang  medis  untuk  pengobatan  pada  pasien  yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
9.      Solvent/Inhalasi:Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya:  aerosol,  lem,  isi  korek  api  gas,  tiner,  cairan  untuk  dry cleaning, uap bensin.
10.  Alkohol: "Nama jalanan": booze, drink.Efek yang ditimbulkan: euphoria, bahkan penurunan kesadaran.Penyalahgunaan dan Ketergantungan.
            Penyalahgunaan  adalah  penggunaan  salah  satu  atau  beberapa  jenis narkoba secara berkala atau teratur di luar indikasi medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fsik, psikis, dan gangguan fungsi sosial.Ketergantungan  adalah  ketergantungan  fsik  dan  psikis,  sehingga tubuh  memerlukan  jumlah  narkoba  yang  makin  bertambah  (toleransi) pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan  timbul gejala putus obat (withdrawal symtom). Penyebab PenyalahgunaanPenyebab  penyalahgunaan  narkoba  sangatlah  kompleks.  Hal  ini diakibatkan oleh interaksi berbagai faktor.
1. Faktor individual
            Dimulai  pada  saat  remaja. Penyebabnya,  pada  saat  remaja  sedang mengalami  perubahan  biologis,  psikologis,  maupun  sosial  yang  pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai risiko  lebih besar menggunakan narkoba adalah sebagai berikut.
a.       Cenderung memberontak.
b.      Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya, depresi, cemas.
c.       Narkotika ini merupakan sejenis  putaw 
d.      Berperilaku menyimpang dari aturan atau norma yang ada.
e.       Kurang percaya diri.
f.       Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
g.      Murung, pemalu, pendiam.
h.      Merasa bosan dan jenuh.
i.        Keinginan untuk bersenang-senang yang berlebihan.
j.        Keinginan untuk mencoba yang sedang trend.
k.      Identitas diri kabur.
l.        Kemampuan komunikasi yang rendah.
m.    Putus sekolah.
n.      Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan,
baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
a) Lingkungan Keluarga:
(1)  Komunikasi orang tua dan anak kurang baik,
(2)  Hubungan kurang harmonis,
(3)  Orang tua yang bercerai, kemudian kawin lagi.
(4)  Orang tua terlampau sibuk, tak acuh.
(5)  Orang tua otoriter.
(6)  Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya.
(7)  Kurangnya kehidupan beragama.
b). Lingkungan Sekolah:
(1)  Lingkungan sekolah yang kurang disiplin.
(2)  Sekolah terletak dekat tempat hiburan.
(3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara    kreatif dan positif.
(4)  Adanya murid pengguna narkoba.
c)  Lingkungan Teman Sebaya:
(1)   Berteman dengan penyalah guna narkoba.
(2)   Tekanan atau ancaman dari teman.
d) Lingkungan Masyarakat atau Sosial:
(1)   Lemahnya penegak hukum.
(2)   Situasi politik, sosial, dan ekonomi yang kurang mendukung.
            Faktor-faktor  tersebut, memang,  tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi  penyalahguna  narkoba. Akan  tetapi, makin  banyak  faktor  tersebut, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalah guna narkoba.
Gejala Klinis
1.   Perubahan fisik:
a)      Pada  saat menggunakan  narkoba:  jalan  sempoyongan,  bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif.
b)      Jika  terjadi  kelebihan  dosis  (overdosis):  nafas  sesak,  denyut jantung dan nadi lambat, kulit terasa dingin, bahkan meninggal
c)      Pada saat sedang ketagihan (sakau): mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit di seluruh tubuh, malas mandi, kejang, dan kesadaran menurun.
d)     Pengaruh  jangka  panjang:  penampilan  tidak  sehat,  tidak  peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2.   Perubahan sikap dan perilaku:
a)      Prestasi di sekolah menurun,  tidak mengerjakan  tugas sekolah,
b)      sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
c)      Pola  tidur  berubah,  bergadang,  sulit  dibangunkan  pagi  hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
d)     Pulang larut malam, terkadang tidak pulang tanpa izin.
e)      Mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
f)       Sering mendapat  telepon  dan  didatangi  orang  yang  tidak  dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
g)      Berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tetapi tidak jelas  penggunaannya,  mengambil  dan  menjual  barang  berharga
h)      milik sendiri atau keluarga, mencuri,  terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisii.
i)        Bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, curiga, tertutup, dan penuh rahasia.Lingkungan keluarga yang kurang harmonis, dapat menyebabkan seorang anak menjadi pecandu

C.  Pengaruh Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya: Komplikasi medik biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada:
 1)  Otak dan susunan saraf pusat:
2)  Gangguan daya ingat.
3)  Gangguan perhatian atau konsentrasi.
4)  Gangguan bertindak rasional.
5)  Gangguan persepsi dapat menimbulkan halusinasi.
6)  Gangguan motivas sehingga malas sekolah atau bekerja.
7)  Gangguan pengendalian diri sehingga sulit membedakan baik atau buruk.
8)  Pada saluran napas dapat terjadi radang paru (brunchopnemonia) dan pembengkakan paru  (oedema paru).
9) Jantung: peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
10)Hati: terjadi hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual.
11)PMS (Penyakit Menular Seksual) dan HIV atau AIDS.
12)Sistem reproduksi: sering terjadi kemandulan.
13)Kulit:  terdapat  bekas  suntikan  bagi  pengguna  yang  menggunakan jarum  suntik  sehingga  mereka sering  menggunakan  baju  lengan panjang.
14)Komplikasi pada kehamilan:
·         Ibu: anemia, infeksi vagina, hepatitis, dan AIDS.
·         Kandungan: keguguran, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
·         Janin: pertumbuhan terhambat, prematur, berat bayi rendah.
D.   Dampak Sosial:
1)   Lingkungan Keluarga:
a)      Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
b)      Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
c)      Perilaku menyimpang  atau  asosial  (anak  berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
d)     Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan. Hal  ini dapat merusak kehidupan keluarga dan kesulitan keuangan.
e)      Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2)  Lingkungan Sekolah:
a)      Merusak disiplin dan motivasi belajar.
b)      Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
c)      Memengaruhi  peningkatan  penyalahgunaan  di  antara  sesama teman sebaya.
3) Lingkungan Masyarakat:
a)      Terciptanya  pasar  gelap  antara  pengedar  dan  bandar  yang mencari pengguna atau mangsanya.
b)      Pengedar  atau  bandar  menggunakan  perantara  remaja  atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
c)      Meningkatnya kejahatan di masyarakat, misalnya, perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarakat menjadi resah.
d)     Meningkatnya kecelakaan.
4)  Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya pencegahan meliputi tiga hal:
a)      Pencegahan primer: mengenali  remaja  risiko  tinggi penyalahgunaan narkoba melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai risiko  tinggi untuk menyalahgunakan narkoba, setelah  itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan narkoba. Upaya pencegahan  ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar  faktor yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
b)      Pencegahan sekunder: mengobati dan mengintervensi agar tidak lagi menggunakan narkoba.
c)         Pencegahan tersier: merehabilitasi penyalahgunaan narkoba.
E. Tindakan-tindakan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga:
1) Mengasuh anak dengan baik.
a)      Penuh kasih sayang.
b)      Penanaman disiplin yang baik.
c)      Mengajarkan anak antara yang baik dan buruk.
d)     Mengembangkan  kemandirian  anak  dan  memberi  kebebasan bertanggung jawab.
e)      Mengembangkan  harga  diri  anak  dan menghargai  jika  berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2) Menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Hal  ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3)  Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4) Orang tua menjadi contoh yang baik.  Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang   tidak baik             bagi anak.
5) Kembangkan komunikasi yang baik.Komunikasi dua arah, bersikap  terbuka dan  jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6) Memperkuat kehidupan beragama. Ritual  keagamaan  dapat  memperkuat  nilai  moral  yang  terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
7)   Orang tua memahami masalah penyalahgunaan agar dapat berdiskusi dengan anak.
Cara mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah:
Upaya terhadap siswa:
1)   memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkoba;
2)   melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penang-gulangan penyalahgunaan narkoba di sekolah;
3)   membentuk  citra  diri  yang  positif  dan  mengembangkan  keterampilan  yang positif untuk  tetap menghindari dari pemakaian narkoba dan merokok;
4)   menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (ekstra-kurikuler);
5)   meningkatkan kegiatan bimbingan konseling; 
6)   membantu  siswa  yang  telah  menyalahgunakan  narkoba  untuk bisa menghentikannya;
     penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
Cara mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat:
1)   Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal sehingga
2)   masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan bersama.
3)   Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahgunaan
4)   narkoba sehingga masyarakat sadar akan bahaya narkoba.
5)   Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berlaku di Indonesia.
6)   Melibatkan semua unsur dalam masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Dari  pembahasan  laporan  ilmiah  ini,  penulis mengambil  kesimpulan berikut.
1.    Masalah  penyalahgunaan  narkoba  atau  napza,  khususnya  pada remaja merupakan ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan bangsa pada umunya.
2.    Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan maupun dampak sosial yang ditimbulkan.
3.    Masalah  pencegahan  penyalahgunaan  narkoba  bukanlah  tugas sekelompok orang saja, melainkan tugas kita bersama.
4.    Upaya  pencegahan  penyalahgunaan  narkoba  yang  dilakukan  sejak dini  sangat baik,  tentunya dengan pengetahuan  yang  cukup  tentang
5.    penanggulangan tersebut.
6.    Peran orang tua dalam keluarga dan peran pendidik di sekolah sangat besar dalam penanggulangan bahaya narkoba.
B. Saran
Berdasarkan  pembahasan  tersebut,  saran  penulis  adalah  sebagai berikut.
1.    Jangan pernah mencoba narkoba, walaupun itu hanya sedikit.
2.    Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3.    Orang  tua harus  lebih memperhatikan anaknya agar  tidak  terjerumus dalam narkoba.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam pembuatan makalah.

Tidak ada komentar: