MAKALAH ILMIAH BERJUDUL
NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
“BAHAYA DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI”
TELAH DIBACA DAN DISETUJUI PADA 5 JANUARI 2011
OLEH
PEMBIMBING,
Hari Aji Al Jatimi, S. Pd.
NARKOBA DI LINGKUNGAN KALANGAN REMAJA
“BAHAYA DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI”
MAKALAH
DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
OLEH
NAMA: ABDULLAH
KELAS: XI MM 1
NO.INDUK: 9100
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MIRI
SRAGEN
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas kehendak-Nyalah makalah yang berjudul "Narkoba di Kalangan Remaja- Bahaya dan Solusi Untuk Mengatasi " Dalam penyelesaian laporan ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama pada saat mengumpulkan materi tentang narkoba. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya, karya ilmiah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis menyadari bahwa sebagai seorang penulis pelajar masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif agar laporan ilmiah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.Penulis berharap semoga laporan ilmiah ini benar-benar membuktikan bahwa pelajar dapat lebih berperan serta dalam memberantas narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Semoga laporan ilmiah ini pun bermanfaat bagi bagi kita semua. Amin
Sragen, 5 Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Narkoba atau napza adalah bahan atau zat yang dapat memengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fsik dan psikologi. Kepanjangan dari napza adalah narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Dewasa ini, dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Akibatnya, seringkali, kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh orang tua dan pihak sekolah. Jika hal tersebut terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya mereka ke dalam dunia narkoba.
Di kota-kota besar di Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah tidak terbendung lagi. Bandar-bandar narkoba seakan tidak ada lelahnya bergerak meracuni generasi masa depan bangsa. Jelas saja, hal tersebut membuat banyak orang tua merasa khawatir atas perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Mungkin saja, di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja. Akan tetapi, bagaimana mereka di luar sana? Sungguh pertanyaan yang sulit.Saat ini, banyak kalangan remaja, khususnya, pelajar menganggap narkoba itu sebagai musuh mereka. Saat ini, narkoba sudah menjadi perusak generasi muda bangsa. Dengan melihat keadaan seperti ini, banyak orang tua, guru, dan masyarakat merasa takut terhadap masa depan remaja, khususnya pelajar yang ada di Indonesia.
Penulis yang juga sebagai pelajar setuju, mulai saat ini mempunyai keinginan yang kuat untuk memberantas peredaran narkoba yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, penulis akan meneliti dan menulis hasil penelitian penulis dalam laporan ilmiah ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penyalahgunaan narkoba dapat terjadi pada kalangan remaja?
2. Bagaimana pengaruh penyalahgunaan narkoba terhadap para remaja?
3. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang bahaya narkoba ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para remaja. Tujuan penelitian ini adalah
1. menjelaskan sebab-sebab penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja di Bandung;
2. menjelaskan pengaruh penyalahgunaan narkoba; dan
3. menjelaskan upaya atau cara pencegahan penyalahgunaan narkoba.
D. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, penulis meng-gunakan metode observasi dan kepustakaan (berpatokan pada referensi). Teknik-teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik Observasi atau Pengamatan Langsung
Pada teknik ini, penulis mengamati langsung untuk meneliti pemakai narkoba pada kalangan remaja di Bandung, khususnya pelajar SMA dan SMK yang mengetahui sejauh mana narkoba telah meracuni dan merusak generasi bangsa pada saat ini.
2. Teknik Wawancara
Teknik Wawancara dilakukan untuk memeroleh gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang dibahas. Respondennya meliputi pelajar SMA dan SMK, tokoh masyarakat, dan seorang ahli badan narkotika karena menurut penulis mereka sangat mengerti tentang masalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Narkotika
Menurut UU RI No 22/1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri atas 3 golongan.
1. Golongan I: narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
2. Golongan II: narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfn, petidin.
3. Golongan III: narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: codein.
B. Penyalahgunaan Narkoba
Di dalam masyarakat, narkoba yang sering disalahgunakan adalah sebagai berikut.
1. Opiada, yang terdiri atas:
Opiada alamiah (Opiat): morfn, opium, codein.
2. Opiada semisintetik: heroin, putauw, hidromorfn.
3. Opiada sintetik: metadon."Nama jalanan" dari Putauw: ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
4. Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut."Nama jalanan": koka, coke, happydust, chalie, srepet, snow/salju.
5. Kanabis"Nama jalanan": cimeng, ganja, gelek, hasish. marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
6. Amphetamine"Nama jalanan": seed, meth, crystal, whiz.Ada yang berbentuk bubuk berwarna putih dan keabuan; ada yang berbentuk tablet.
7. LSD (Lysergic Acid).Termasuk golongan halusinogen."Nama jalanan": acid, trips, tabs, tolas.Bentuk biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat atau perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
8. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin):Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur)."Nama jalanan": Benzodiazepin, BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
9. Solvent/Inhalasi:Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: aerosol, lem, isi korek api gas, tiner, cairan untuk dry cleaning, uap bensin.
10. Alkohol: "Nama jalanan": booze, drink.Efek yang ditimbulkan: euphoria, bahkan penurunan kesadaran.Penyalahgunaan dan Ketergantungan.
Penyalahgunaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba secara berkala atau teratur di luar indikasi medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fsik, psikis, dan gangguan fungsi sosial.Ketergantungan adalah ketergantungan fsik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkoba yang makin bertambah (toleransi) pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symtom). Penyebab PenyalahgunaanPenyebab penyalahgunaan narkoba sangatlah kompleks. Hal ini diakibatkan oleh interaksi berbagai faktor.
1. Faktor individual
Dimulai pada saat remaja. Penyebabnya, pada saat remaja sedang mengalami perubahan biologis, psikologis, maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai risiko lebih besar menggunakan narkoba adalah sebagai berikut.
a. Cenderung memberontak.
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya, depresi, cemas.
c. Narkotika ini merupakan sejenis putaw
d. Berperilaku menyimpang dari aturan atau norma yang ada.
e. Kurang percaya diri.
f. Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
g. Murung, pemalu, pendiam.
h. Merasa bosan dan jenuh.
i. Keinginan untuk bersenang-senang yang berlebihan.
j. Keinginan untuk mencoba yang sedang trend.
k. Identitas diri kabur.
l. Kemampuan komunikasi yang rendah.
m. Putus sekolah.
n. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan,
baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
a) Lingkungan Keluarga:
(1) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik,
(2) Hubungan kurang harmonis,
(3) Orang tua yang bercerai, kemudian kawin lagi.
(4) Orang tua terlampau sibuk, tak acuh.
(5) Orang tua otoriter.
(6) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya.
(7) Kurangnya kehidupan beragama.
b). Lingkungan Sekolah:
(1) Lingkungan sekolah yang kurang disiplin.
(2) Sekolah terletak dekat tempat hiburan.
(3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif.
(4) Adanya murid pengguna narkoba.
c) Lingkungan Teman Sebaya:
(1) Berteman dengan penyalah guna narkoba.
(2) Tekanan atau ancaman dari teman.
d) Lingkungan Masyarakat atau Sosial:
(1) Lemahnya penegak hukum.
(2) Situasi politik, sosial, dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor-faktor tersebut, memang, tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna narkoba. Akan tetapi, makin banyak faktor tersebut, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalah guna narkoba.
Gejala Klinis
1. Perubahan fisik:
a) Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif.
b) Jika terjadi kelebihan dosis (overdosis): nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit terasa dingin, bahkan meninggal
c) Pada saat sedang ketagihan (sakau): mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit di seluruh tubuh, malas mandi, kejang, dan kesadaran menurun.
d) Pengaruh jangka panjang: penampilan tidak sehat, tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku:
a) Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah,
b) sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
c) Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
d) Pulang larut malam, terkadang tidak pulang tanpa izin.
e) Mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
f) Sering mendapat telepon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
g) Berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tetapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga
h) milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisii.
i) Bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, curiga, tertutup, dan penuh rahasia.Lingkungan keluarga yang kurang harmonis, dapat menyebabkan seorang anak menjadi pecandu
C. Pengaruh Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya: Komplikasi medik biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada:
1) Otak dan susunan saraf pusat:
2) Gangguan daya ingat.
3) Gangguan perhatian atau konsentrasi.
4) Gangguan bertindak rasional.
5) Gangguan persepsi dapat menimbulkan halusinasi.
6) Gangguan motivas sehingga malas sekolah atau bekerja.
7) Gangguan pengendalian diri sehingga sulit membedakan baik atau buruk.
8) Pada saluran napas dapat terjadi radang paru (brunchopnemonia) dan pembengkakan paru (oedema paru).
9) Jantung: peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
10)Hati: terjadi hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual.
11)PMS (Penyakit Menular Seksual) dan HIV atau AIDS.
12)Sistem reproduksi: sering terjadi kemandulan.
13)Kulit: terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
14)Komplikasi pada kehamilan:
· Ibu: anemia, infeksi vagina, hepatitis, dan AIDS.
· Kandungan: keguguran, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
· Janin: pertumbuhan terhambat, prematur, berat bayi rendah.
D. Dampak Sosial:
1) Lingkungan Keluarga:
a) Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
b) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
c) Perilaku menyimpang atau asosial (anak berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
d) Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan. Hal ini dapat merusak kehidupan keluarga dan kesulitan keuangan.
e) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2) Lingkungan Sekolah:
a) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
b) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
c) Memengaruhi peningkatan penyalahgunaan di antara sesama teman sebaya.
3) Lingkungan Masyarakat:
a) Terciptanya pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna atau mangsanya.
b) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
c) Meningkatnya kejahatan di masyarakat, misalnya, perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarakat menjadi resah.
d) Meningkatnya kecelakaan.
4) Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya pencegahan meliputi tiga hal:
a) Pencegahan primer: mengenali remaja risiko tinggi penyalahgunaan narkoba melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai risiko tinggi untuk menyalahgunakan narkoba, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan narkoba. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
b) Pencegahan sekunder: mengobati dan mengintervensi agar tidak lagi menggunakan narkoba.
c) Pencegahan tersier: merehabilitasi penyalahgunaan narkoba.
E. Tindakan-tindakan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga:
1) Mengasuh anak dengan baik.
a) Penuh kasih sayang.
b) Penanaman disiplin yang baik.
c) Mengajarkan anak antara yang baik dan buruk.
d) Mengembangkan kemandirian anak dan memberi kebebasan bertanggung jawab.
e) Mengembangkan harga diri anak dan menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2) Menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3) Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4) Orang tua menjadi contoh yang baik. Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5) Kembangkan komunikasi yang baik.Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6) Memperkuat kehidupan beragama. Ritual keagamaan dapat memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
7) Orang tua memahami masalah penyalahgunaan agar dapat berdiskusi dengan anak.
Cara mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah:
Upaya terhadap siswa:
1) memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkoba;
2) melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penang-gulangan penyalahgunaan narkoba di sekolah;
3) membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan keterampilan yang positif untuk tetap menghindari dari pemakaian narkoba dan merokok;
4) menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (ekstra-kurikuler);
5) meningkatkan kegiatan bimbingan konseling;
6) membantu siswa yang telah menyalahgunakan narkoba untuk bisa menghentikannya;
penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
Cara mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat:
1) Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal sehingga
2) masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan bersama.
3) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahgunaan
4) narkoba sehingga masyarakat sadar akan bahaya narkoba.
5) Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berlaku di Indonesia.
6) Melibatkan semua unsur dalam masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan laporan ilmiah ini, penulis mengambil kesimpulan berikut.
1. Masalah penyalahgunaan narkoba atau napza, khususnya pada remaja merupakan ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan bangsa pada umunya.
2. Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan maupun dampak sosial yang ditimbulkan.
3. Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah tugas sekelompok orang saja, melainkan tugas kita bersama.
4. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan sejak dini sangat baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang
5. penanggulangan tersebut.
6. Peran orang tua dalam keluarga dan peran pendidik di sekolah sangat besar dalam penanggulangan bahaya narkoba.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut.
1. Jangan pernah mencoba narkoba, walaupun itu hanya sedikit.
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus dalam narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam pembuatan makalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar