Kamis, 11 Agustus 2011

Ciri-ciri Bahasa Baku

1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Contoh :
Baku--Ibu---Tidak baku--nyokap; Baku--dilihat---Tidak baku---dilihatin;  Baku--Buku adik kemarin tertinggal di kelas---Tidak baku--Bukunya adik tertinggal di kelas. (Penggunaan -nya terpengaruh pola bahasa Jawa--Bukune adik keri neng kelas)

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
Contoh:

  1. Baku--Di sana tempat Kipli bermukim---Tidak baku--Di sana tempat di mana Kipli bermukim.
  2. Baku--kesempatan lain---Tidak Baku--lain kesempatan
  3. Baku--Peristiwa yang dulu pernah kita bicarakan---Tidak baku--Peristiwa yang mana dulu pernah kita bicarakan

3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
Contoh
         Baku                                                      Tidak Baku  

  1. dengan                                                     sama
  2. mengapa                                                   ngapa
  3. memberi                                                   kasih
  4. tidak                                                         nggak    
  5. tetapi                                                        tapi


4. Pemakaian imbuhan secara ekplisit
Contoh: Baku--menyerang---Tidak baku serang

5. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu
Contoh :

  1. Baku            : berkali-kali
  2. Tidak baku   : berulang kali

Mengapa--bentuk berulang kali salah, sebab bentuk ini sebetulnya berasal dari dua bentuk kelompok kata yang berbeda yakni bentuk (1) berkali-kali, (2) berulang-ulang (gabungan yang tidak dibenarkan secara kaidah)

6. Tidak mengandung pleonasme/berlebihan
Contoh:

  1. Baku                             Tidak baku
  2. maju                              maju ke depan
  3. mundur                          mundur ke belakang
  4. para ibu                         para ibu-ibu


7. Tidak mengandung hiperkorek/over elegant-
Mencoba membetulkan bentuk yang sudah benar yang menyebabkan bentuk yang sudah benar menjadi salah.

Contoh:

  1. Baku                              Tidak Baku
  2. sah                                 syah
  3. insaf                               insyaf
  4. teladan                            tauladan
  5. nafsu                              napsu


Referensi
Ahmad Iskak, Yustinah. 2008.Bahasa Indonesia Tataran Semenjana.Jakarta:
       Erlangga.
J.S. Badudu.1982. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung:
       Pustaka Prima.










Tidak ada komentar: